AIR FORCE ONE
Presiden Amerika Serikat James "Jim" Marshall (Harrison Ford) yang baru berangkat pulang ke negaranya setelah berpidato dalam sebuah acara perayaan penangkapan Jenderal Ivan Radek (Jurgen Prochnow), pemimpin pemberontak Kazakhstan di Moskow, Rusia. Tanpa disadari para penumpang pesawat kepresidenan Air Force One disusupi oleh sekelompok teroris yang menyamar sebagai awak televisi Rusia. Pimpinan teroris Egor Korshunov (Gary Oldman) dan anak buahnya secara tiba-tiba menyerang dan berhasil menguasai pesawat tersebut.
Seluruh penumpang pesawat Air Force One disandera termasuk istri Presiden, Grace Marshall (Wendy Crewson) dan putri mereka, Alice (Liesel Matthews). Namun Presiden Marshall berhasil lolos dari tangkapan para teroris dan menyembunyikan diri dalam pesawat yang luas itu. Walau sempat kesal dengan lolosnya sang presiden, Egor langsung menghubungi Gedung Putih di Washington untuk menuntut pembebasan pemimpin mereka, Jenderal Radek dari penjara. Jika tidak dipenuhi, para teroris akan mengeksekusi seorang penumpang setiap setengah jam sampai permintaan mereka dipenuhi.
Sementara Presiden Marshall yang disangka para teroris telah meloloskan diri dari pesawat dengan menggunakan sekoci penyelamat, ternyata diam-diam berusaha mengambil kendali terhadap pesawat. Para teroris yang akhirnya tahu usaha Marshall, berusaha menangkapnya hidup-hidup. Tetapi mereka telah meremehkan kemampuan sang presiden yang merupakan mantan prajurit pemenang penghargaan tertinggi negara "Medal of Honor" di medan perang Vietnam. Dengan fisiknya yang masih fit dan kemampuan bela diri, Marshall mencoba menghabisi para teroris satu persatu di samping berusaha membebaskan istri, putrinya dan para penumpang lainnya.
Sementara ketegangan di dalam pesawat kepresidenan makin mencekam, situasi yang tidak kalah tegang pula dialami oleh Wakil Presiden Kathryn Bennett (Glenn Close) yang langsung mengadakan pertemuan darurat untuk menyelesaikan pembajakan tersebut. Sesuai kebijakan pemerintah Amerika Serikat, mereka tidak boleh memenuhi tuntutan teroris walau harus membahayakan pemimpin mereka. Selagi Kathryn masih bingung mengambil keputusan, ia didesak oleh Menteri Pertahanan Walter Dean (Dean Stockwell) untuk mengambil alih kekuasaan karena sang presiden dapat dianggap berhalangan secara tetap secara teknis. Wakil Presiden tersebut masih ragu-ragu juga walau permintaan Walter Dean didukung oleh Jaksa Agung Amerika (Philip Baker Hall).
0 komentar:
Posting Komentar